Salah satu kewajiban masyarakat desa adalah menjaga budaya atau tradisi desanya. Meskipun sudah merantau jauh, tradisi daerah asal selalu 'ngangenin' untuk dilakukan, terlebih dilakukan bersama-sama dengan teman-teman masa dulu. Begitu pula yang dilakukan oleh mantan pemuda desa Tanggulun Timur era 90-an yang terkenal 'group karambol prapatan' nu sok idar-ideur. Group ini dipelopori oleh Kang Ndut Hensilki Prikitiw birokrat kecamatan, Kang Budi Ibud penghulu desa, Kang Nana Inay ti Papua, Kang Asep bungsu pendekar ti Karawang, Kang Gunawan tukang ngusep ti Purwakarta, Kang Alan bandar topi ti Bekasi, Kang Opik pemborong ti Bekasi, Kang Ustadz Ikin ti Bekasi, Kang Suhaya Karson ti Bogor, Kang Azis Bambang Buncis seksi ruang-riung, Kang Aceng Durhaman, Kang Ustim, Kang Dedeh polisi tea, jeung rea-rea deui. Punten nu teu kasebat namina. Mereka selalu mengadakan kegiatan kebersamaan dengan tradisi 'ngaliwet alas daun cau (pisang)'. Kegiatan ini selalu mereka lakukan ketika pulang ke kampung halaman, dengan modal 'halo-halo era modern' -WhatApp group lebih mudah untuk undangan acara. Tidak lupa mereka berselfie ria nu sok 'ngabibita pisan', sungguh membuat iri bagi yang tidak sempat pulang kampung.
Semoga terus dijaga dan dilestarikan kegiatan tradisi lembur seperti ini supaya persahabatan terus bertahan tanpa usang dikikis jaman 'teknologi digital'. (Cag-redaksi)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar